Dan
saat ini, setelah sekian ribu kilometer perjalanan ini, kesimpulanku hanya
satu. Ini bukan soal siapa terikat dengan siapa, atau siapa terlihat dengan
siapa. Atau siapa berjanji pada siapa. Bahkan bukan siapa ada untuk siapa. Tapi
siapa yang melintas dalam benak setiap kita hendak berucap. Siapa yang spontan
kita rindukan ketika ingin berbagi pikiran. Siapa yang bisa kita ceritakan saat
berbagi dengan kawan. Siapa yang diam diam hidup di dalam kenangan. Atau hadir
membayang. Siapa yang munculnya dalam ingatan begitu menyesakkan, tapi entah
bagaimana mampu membuat senyum mengembang lebar. Siapa yang kita pikirkan saat
mendengar lirik lagu cinta murahan. Siapa yang sedang kita tertawakan sekarang
- siapa yang kita benci, tapi sialnya bikin rindu setengah mati.
21 Desember 2013
halo laraas ^^ wah ternyata laras suka nulis hihi
ReplyDeleteini bagus deeh
MASA AKU BARU TAU INI BISA DIKOMEN HAHAHAHAHA. Aduh maaf. Iya kak, ih jadi malu dikomen sama kakak just-anny hihihiš³
Delete