Kak, lagi ngeceng seseorang ya?
Katanya sih, suatu hari nanti, kamu bakal nemuin seseorang yang bisa bikin semua ini setimpal.
Katanya, suatu saat kamu bakal ketemu dengan orang yang bikin kamu sadar kenapa ini gak pernah berjalan lancar sebelumnya.
Katanya, untuk setiap orang, dipersiapkan pasangan yang tepat – yang sesuai dengan orang tersebut.
Katanya, akan ada suatu momen dimana kamu berterimakasih pada semesta karena sudah bersekongkol membawamu ke tempat itu, saat itu, untuk dapat bertemu dengannya.
Benar?
Jelas, saya nggak tau.
Mungkin sebagian orang percaya sama that fucking happy fairy tale ending, dan sebagian lagi nggak.
Tapi sejujurnya it’s kinda nice to believe in something like that. Bahwa setelah hari-hari melelahkan ini, akan datang seseorang yang dengan sapaannya saja penat di kepala ini seluruhnya hilang. Dan, bayangkan, dia akan terus bertahan!
Tapi mungkin perandaian seperti itu terlalu muluk.
Ya, mungkin satu hari nanti kita bisa menemukan the freaking one.
Mungkin bahkan kita sudah melewatkan kesempatan menemukannya.
Or maybe there’s the one after the one?
Or,
Maybe,
Happy ending isn’t about you finding the perfect guy. Maybe it’s not about a perfect ending, or not even an ending at all..
Maybe it’s simply you.
Ya, mungkin the perfect ending itu pada akhirnya adalah kamu.
Kita,
Yang bisa bertahan sejauh ini,
Di dunia yang tanpa ampun ini.
And after all this time,
We never gave up hope.
Ngeceng itu soal sepele. Kalaupun praktiknya nggak sesimpel itu.
Tapi yang jelas, saya masih berharap suatu hari nanti akan menemukan (atau tersadar, sejak lama sudah ada) sesuatu yang seperti ini...
Someone who I would meet and my soul would immediately whisper:
"Oh, hello,
I've been searching for you."
-Kent
*Keterangan:
Ngeceng = tertarik, suka
No comments:
Post a Comment