Disini gelap.
Jalanan seakan-akan merayap mendekat dengan cepat, merangkul
sunyi yang berpendar malam ini.
Kau tahu rasanya, ketika radio tidak bisa melenyapkan sepi?
Setiap nada seperti membentuk sebilah sendu, dalam sekejap
mengisi dadamu sampai sesak.
Tak tahu kenapa.
Yang
kau tahu, kau ingin cepat pulang.
Atau sebisa mungkin tidak berada di tengah kelabu yang tak ada
habisnya,
Sekaligus ingin tenggelam di telan aspal yang terlihat
begitu hangat.
Yang kau
tahu,
Ranting
pepohonan membentuk siluet
Ribuan
garis di atas kanvas hitam
Bergenggam
erat, meski saling tergores
Yang kau
tahu,
Sepotong sapa
di ujung jalan itu
Benar-benar
kau rindukan.
Meski mungkin
tidak akan lagi kau temukan.
Dan yang
kau tahu,
Menara di
jalan layang tidak lagi bersinar
Kemelut ini
membuaimu terus melaju kencang
Lagi,
Lagi,
Lagi...
Yang kau
tahu,
Ruangan itu
begitu cerah.
Apakah ini
rumah? Pantai?
Dan kemudian
ia datang.
Menggenggam
tanganmu,
Tersenyum
lebar.
“Dari mana
saja?”
Dan kau pun
tahu,
Kini, kau telah pulang.
No comments:
Post a Comment