Kau mungkin tidak tahu. Saat kau duduk termenung sendirian, seseorang di ujung sana memperhatikanmu - lalu tersenyum malu malu.
Kau mungkin tidak tahu. Ketika kau mengeluh lelah, dan menyerah, seseorang di seberang sana sedang berjuang mati matian untuk bahkan sampai lima ratus meter di belakang apa yang telah kau miliki.
Kau mungkin tidak tahu. Orang asing yang kau sapa dengan senyum tadi siang membatalkan niatnya untuk berhenti berusaha. Senyummu membangkitkan kembali semangatnya.
Kau mungkin tidak tahu. Dia yang kau bicarakan dengan nada jijik setengah kasihan itu ternyata seribu kali lipat lebih baik darimu.
Kau mungkin tidak tahu. Mereka yang tidak pernah ada saat kau cari, ternyata adalah orang-orang yang paling peduli.
Kau mungkin tidak tahu, tapi kamu sudah terlambat. Kesempatan itu sudah kau lewatkan, dan tak akan kembali lagi.
Kau mungkin tidak tahu. Mereka yang kau anggap lebih baik itu pernah melakukan kesalahan yang sama. Dan mereka yang kau anggap buruk ternyata lebih mulia hatinya.
Kau mungkin tidak tahu. Atau tidak sadar, semua orang yang kau sayangi sedang meregang nyawa perlahan. Dan kau akan terus kehilangan.
Kau mungkin tidak tahu. Waktu yang kau habiskan bersenang-senang itu tidaklah sia sia. Semua yang terasa berlalu lebih cepat akan terus teringat.
Kau mungkin tidak tahu. Apa yang kau keluhkan kali ini, atau kemarin, atau kemarin lusa, tidak ada bandingannya bagi banyak orang di luar sana. Percayalah, bahwa kau yang tengah membaca ini, sama denganku, masih memiliki banyak pilihan indah dalam hidup. Tidak semua orang begitu.
Kau mungkin tidak tahu. Sebanyak apapun kekurangan mereka di matamu, keluarga adalah mereka yang paling menyayangimu. Begitu juga sebaliknya. Dan keluarga juga adalah mereka yang tak punya ikatan darah tapi mengisi sebagian besar ruang di hati.
Kau mungkin tidak tahu. Pengendara motor yang tadi hampir menabrakmu dan kau maki habis habisan itu baru saja mendengar bahwa anaknya sedang sakit. Pengendara mobil di sampingnya baru saja dipecat. Dan supir taksi didepannya masih berduka setelah seminggu istrinya meninggal dunia.
Kau mungkin tidak tahu, namun ketahuilah bahwa hidup ini tidak sesederhana itu. Pengalaman dan rencana yang kau susun boleh jadi begitu bahagia, tapi suatu saat kau terbangun dan hidup menamparmu tepat di pipi kanan. Dan pipi kiri. Lalu menertawakanmu kencang kencang.
Kau mungkin tidak tahu, manusia manusia lain yang bersinggungan dengan kita itu sedang sama sama berjuang. Mungkin mereka sudah kena tampar hidup duluan. Beberapa kali. Dan mereka yang hidupnya paling berat itu, jika selamat, adalah manusia paling kuat.
Kau mungkin tidak tahu kalau kita, manusia, adalah makhluk paling jahat dan perusak dan egois dan sombong di muka bumi ini. Mungkin tidak semua, tapi berkacalah pada tumbuhan. Pada hewan. Jika kau malu, maka kamu masih lebih baik dari sebagian lain spesies kita.
Kau mungkin tidak tahu ketika aku menulis ini, aku tidak tahu akan mengakhirinya seperti apa. Setiap paragraf di sini adalah pemikiran yang spontan dan tidak tertata. Tapi kira kira, begini kesimpulannya.
Kau mungkin tidak tahu, tapi hidup adalah sesuatu yang paling tidak terduga. Roller coaster adalah analogi yang terlalu menyenangkan, karena ada kalanya kau harus mengarungi lautan, terseret di padang pasir seluas samudera hindia, atau bahkan jatuh terperosok jurang. Baik ungkapan maupun kejadian sebenarnya.
Dan kau mungkin tidak tahu, satu satunya cara kita untuk selamat dari tamparan hidup adalah dengan menikmatinya. Tentunya, dengan orang-orang yang kita sayangi.
No comments:
Post a Comment