June 19, 2014

Tanpa Nama

Di malam malam seperti ini kau habiskan waktumu dengan berbaring. Membiarkan garis itu berkedip, tangan terkulai, tulang menggigil kedinginan. Atau keringat bercucuran, atau keduanya.

Di malam malam seperti ini kau tak lagi peduli. Kau tatap langit langit kamar tanpa melihat apa apa. Hampa. Kosong. Suara di luar sana seakan menghilang menjelma detak jantung dan hela napasmu. Hanya itu.

Di malam malam seperti ini tak ada lagi tenaga yang tersisa, bahkan untuk merasa. Dan sepertinya tidak ada peran penting dari titik ataupun koma. Kalimat atau kata. Dunia. Semua itu terasa begitu lucu, hingga kau ingin tertawa terbahak bahak dalam diam.

Di malam malam seperti ini kau pejamkan matamu dan rasanya panas. Kau rebahkan kepala dan ia berdenyut tanpa henti. Kau gerakkan tubuhmu dan berjengit ngilu. Kau diam dan dunia berteriak tepat di depan telingamu.

Di malam malam seperti ini kau merasa kalah. Atas takdir dan semua yang ada di luar sana. Ingin rasanya menyerah, melepas lelah. Meninggalkan mimpi mimpi fana dan dunia penuh dusta. Ah, nirwana. Bahkan mungkin kau tak lagi memercayai keberadaannya.

Di malam malam seperti ini...

Kau tak lagi bisa menulis meski kepalamu penuh dengan cerita liar yang terus bercabang dan merambat hingga ke ujung tenggorokan.....

Di malam malam seperti ini kau merasa gila.
Dan takut.
Dan luar biasa lelah
Hingga rasanya ingin menyerah.

Malam malam seperti ini membuatmu kehilangan arah.

Dan malam malam seperti ini akan terus terulang, dan berulang, dan tak kunjung hilang.

Dan kau tetap merasa gila.
Dan takut.
Dan hilang arah
Dan luar biasa lelah
Hingga rasanya ingin menyerah.






Dan satu di antara malam malam seperti ini, kau sebut nama Tuhan lalu menangis....