May 31, 2016

Sebilah kata menari di balik bibir manismu
Memenggal rasa yang terseok memanjat tebing jantungku
Bermimpi puncak
Dan angin malam yang memeluk pekat

Sementara hangat nada terus terngiang
Hembusan yang sama,
Berulang-ulang,
Sampai mati tercekik

Apa mauku, katamu?

Hamparan rumput menghijau bermandikan kuning
Mentari yang membakar
Habis, bunga-bunga di pekarangan
Lenganmu hitam bermandikan amarah
Api

Apa maumu, kataku!

Gelombang pendar berlari di sepanjang pesisir
Membelah langit dan berjuta angannya
Seperti jutaan jiwa bersemayam di dalamnya
Terkikis satu persatu bersama
Badai yang menghempas sang nelayan tua
Dan air mata
Keluarga yang merindukannya

Lalu, bagaimana?




"Maumu Bepergian, Mauku Tidur Seharian"
Bosan libur, Eduplex, Bandung

May 28, 2016

Kita adalah sebuah kisah singkat

Dalam ruang kecil di balik duka
Kau terjemahkan aku
Peta yang terlukis di setiap denyut nadiku

Tatapmu tajam menghujam tubuhku
Menelisik masuk ke dalam aliran darahku
Menggenapkan lagu yang sayup terukir di dinding jantungku

Kita adalah sebuah kisah singkat

Sinarmu berpendar di balik
Benteng kokoh yang menjulang tinggi

Yang lalu seperti
Mengepungku dalam naungan
Peluk

Kita adalah sebuah kisah singkat

Berputar,
Memutar seperti bumi dan bulan yang
Tak lelahnya berkejaran
Merekam cerita dalam
Setiap sudut yang terbentang

Namun bagimu, aku
Hanyalah ribuan gelombang data
Yang bersuara tanpa bahasa

Kita adalah sebuah kisah singkat

Kau
Selamatkan aku.





Wedyata Larasartika
Bandung, 23 Mei 2016
Terinspirasi pemodelan cara kerja CT Scan
(Tugas Individu Mata Kuliah Pemodelan Matematika)