May 31, 2016

Sebilah kata menari di balik bibir manismu
Memenggal rasa yang terseok memanjat tebing jantungku
Bermimpi puncak
Dan angin malam yang memeluk pekat

Sementara hangat nada terus terngiang
Hembusan yang sama,
Berulang-ulang,
Sampai mati tercekik

Apa mauku, katamu?

Hamparan rumput menghijau bermandikan kuning
Mentari yang membakar
Habis, bunga-bunga di pekarangan
Lenganmu hitam bermandikan amarah
Api

Apa maumu, kataku!

Gelombang pendar berlari di sepanjang pesisir
Membelah langit dan berjuta angannya
Seperti jutaan jiwa bersemayam di dalamnya
Terkikis satu persatu bersama
Badai yang menghempas sang nelayan tua
Dan air mata
Keluarga yang merindukannya

Lalu, bagaimana?




"Maumu Bepergian, Mauku Tidur Seharian"
Bosan libur, Eduplex, Bandung

No comments:

Post a Comment