March 23, 2015

Hai.

Disini gelap.
Jalanan seakan-akan merayap mendekat dengan cepat, merangkul sunyi yang berpendar malam ini.
Kau tahu rasanya, ketika radio tidak bisa melenyapkan sepi?
Setiap nada seperti membentuk sebilah sendu, dalam sekejap mengisi dadamu sampai sesak.
Tak tahu kenapa.

Yang kau tahu, kau ingin cepat pulang.
Atau sebisa mungkin tidak berada di tengah kelabu yang tak ada habisnya,
Sekaligus ingin tenggelam di telan aspal yang terlihat begitu hangat.

Yang kau tahu,
Ranting pepohonan membentuk siluet
Ribuan garis di atas kanvas hitam
Bergenggam erat, meski saling tergores

Yang kau tahu,
Sepotong sapa di ujung jalan itu
Benar-benar kau rindukan.
Meski mungkin tidak akan lagi kau temukan.

Dan yang kau tahu,
Menara di jalan layang tidak lagi bersinar
Kemelut ini membuaimu terus melaju kencang
Lagi,
Lagi,
Lagi...





Yang kau tahu,
Ruangan itu begitu cerah.
Apakah ini rumah? Pantai?

Dan kemudian ia datang.
Menggenggam tanganmu,
Tersenyum lebar.
“Dari mana saja?”

Dan kau pun tahu,
Kini, kau telah pulang.


No comments:

Post a Comment